Sabtu, 27 Desember 2014

TIGA MACAM ZIARAH KUBUR

TIGA MACAM ZIARAH KUBUR
====================================
oleh : ust. Syuhada Hanafi

1. ZIARAH SYIRKIYYAH , yaitu: seseorang berziarah dengan menjadikan ahli kubur sebagai sekutu bagi Allah, seperti memohon pertolongan kepada ahli kubur, menyembelih Hewan untuk ahli kubur, nadzar untuk ahli kubur, sujud ke kuburan, thawaf di kuburan dengan niat mengagungkan penghuni kubur.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا لَعَنَ اللَّهُ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ

Dari Abu Huroiroh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (beliau pernah berdoa): “Ya Alloh janganlah Engkau jadikan kuburku sebagai berhala (tuhan yang disembah), Alloh melaknat orang-orang yang menjadikan kubur-kubur Nabi-Nabi mereka sebagai masjid-masjid” (HR. Ahmad, di dalam kitab Musnad, juz: 2, hlm: 246)

Ziarah Syirkiyyah Mengundang Gangguan JIN Banyak Kasus Pasien Saya : Diantaranya Gangguan JIwa , Nafs di Bawa Oleh JIn Penghuni Makam Keramat , dan cacat mental lantaran Melakukan Ziarah Syirkiyyah ini .

2. ZIARAH BID'IYYAH , ziarah yang tidak sesuai tuntunan syariat, dengan meniatkan ibadah kepada Allah di dalam kuburan, seperti shalat di kuburan, membaca (khataman) al-Qur’an di kuburan, menganggap bahwa berdoa di makam orang shalih lebih mudah dikabulkan. Ziarah seperti ini adalah ziarah bid’ah, karena tidak pernah diajarkan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,beliau bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah kami padanya maka amalan tersebut tertolak (yaitu tidak diterima oleh Allah).” (HR. Muslim)

3. ZIARAH SYAR'IYYAH , yaitu ziarah yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat yakni untuk dua hal; mengingat kematian dan mendoakan si mayyit, jenis ziarah yang pertama ini diperintahkan dan bagian dari ibadah yang disyari’atkan.

Syaikhul Islam Ibn Taymiyah berkata :
 (فَالزيارة الشَّرْعِيَّةُ الْمَقْصُودُ بِهَا السَّلَامُ عَلَى الْمَيِّتِ وَالدُّعَاءُ لَهُ

Yang dimaksud ziarah syar’iyyah adalah mengucapkan salam kepada mayyit (ahli kubur) dan mendoakannya

إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ

Sesungguhnya Dahulu Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur karena itu akan mengingatkan kamu terhadap hari akhirat. (HR. Muslim & Ahmad )
Adapun Ucapan salam yang di syar'iatkan adalah :

وَعَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُهُمْ إِذَا خَرَجُوا إِلَى المقَابِرِ: – اَلسَّلَامُ عَلَى أَهْلِ اَلدِّيَارِ مِنَ اَلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ, وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اَللَّهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ, أَسْأَلُ اَللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ – رَوَاهُ مُسْلِم

Dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya radhiyallaahu anhuma beliau berkata: Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam mengajarkan kepada mereka jika keluar menuju kuburan untuk mengucapkan: Assalaamu alaikum 'alaa ahlad diyaar minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa insyaa Allah Ta’ala bikum Laahiquun, Nas-alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah (Semoga keselamatan untuk kalian wahai penghuni kubur mu’miniin dan muslimiin dan insyaAllah kami akan menyusul. Kami meminta afiat kepada Allah untuk kami dan kalian)
 ( HR. Muslim)

Wallahu a'lam bishawab

Sambil belajar sambil mengamalkan

"EdP" 613

Tidak ada komentar:

Posting Komentar