Keutamaan Ilmu dan Kemulian mencarinya
------------------------------
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya
------------------------------
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya
Allah berfirman,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)
Beruntunglah orang-orang yang mau merenungi ayat-ayatNya
dan mau mengambil pelajaran darinya. Sesungguhnya sebaik-baik nasehat
adalah Kitabullah, barangsiapa mau mengikuti nasehat didalamnya sungguh
ia telah beruntung dan selamat.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin membawakan dan
menjelaskan ayat diatas di awal bab “Keutamaan Ilmu” dalam “Kitabul
Ilmi” beliau. Diantaranya beliau berkata, “Tidak sama orang yang berilmu
dan tidak berilmu, sebagaimana tidak sama orang yang hidup dengan yang
mati, yang mendengar dengan yang tuli, yang melihat dengan yang buta.
Ilmu adalah cahaya yang dengannya manusia mendapat petunjuk, yang
denganya manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya. Dengan ilmu Allah
mengangkat/melebihkan siapa yang dikehendakinya dari para makhluqNya.
Allah berfirman, Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat (Al Mujadalah: 11)
Keutamaan ilmu dan kemuliaan mencarinya
1. Ilmu merupakan warisan para Nabi-nabi, Semua Para nabi
tidak merawiskan apapun berupa dirham, dinar tetapi mereka mewariskan
ilmu, maka barang siapa yang telah mengambil ilmu maka dia telah
mendapatkan warisan para nabi.
2. Ilmu akan kekal sedangkan harta akan hancur /fana .
seorang sahabat Abi Hurairah R.anhu diantara sahabat nabi yang miskin,
sedemikian miskin beliau terjatuh pingsang karena menahan rasa lapar.
Tetapi dibalik kefakiran beliau, secara materi abu hurairah adalah
seorang yang fakir dan miskin, namun adakah orang islam hari ini yang
bisa mengungguli kefaqihan, kedalaman dan banyak hadits yang beliau
hafalkan dan menjadi seorang perawi besar.
Ahli hadits telah sepakat, beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Abu Muhammad Ibnu Hazm mengatakan bahwa, dalam Musnad Baqiy bin Makhlad terdapat lebih dari 5300 hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.
Selain meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau Radhiyallahu 'anhu juga meriwayatkan dari Abu Bakar,
Umar, al Fadhl bin al Abbas, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, ‘Aisyah,
Bushrah al Ghifari, dan Ka’ab al Ahbar Radhiyallahu 'anhum. Ada sekitar
800 ahli ilmu dari kalangan sahabat maupun tabi’in yang meriwayatkan
hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dan beliau Radhiyallahu
'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan beribu-ribu
hadits.
Imam asy Syafi’i berkata,"Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu
adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan hadits pada zamannya
(masa sahabat).”
Milikilah ilmu karena ilmu akan menghantarkan anda kepada kemuliaan sejati disisi Allah swt dan dikalangan manusia seluruhnya.
فقد ثبت في الحديث أن النبي – صلى الله عليه وسلم قال: " إذا
مات الإنسان، انقطع عمله إلا من ثلاث، صدقة جارية أو علم ينتفع به، أو ولد
صالح يدعو له
Ditegaskan dalam hadits Nabi saw, Bahwasanya nabi Saw bersabda : " Apabila anak adam wafat maka terputus seluruh amal kecuali tiga hal,
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang sholeh yang
mendoakannya
.
3. Menjadi saksi terhadap kebenaran sebagaimana dalam
firman Allah SWT: (Allah menyatakan bahwasanya tidak ada ilah yang
berhak disembah kecuali dia. Yang menegakkan keadilan. para malaikat dan
orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu,). (QS. Ali Imran 18)
4. Allah memerintahkan kepada nabinya Muhammad SAW untuk
meminta ditambahkan ilmu sebagaimana dalam firman Allah, (… dan
katakanlah: Ya Rabb ku, tambahkanlah kepadaku ilmu) (QS.Thahaa 114)
5. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu.
Sebagaimana firman Allah, (… Allah mengangkat orang beriman dan memiliki
ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan). (QS. Mujadilah 11)
6. Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah kepada seseorang
”Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, maka Allah akan
membuat dia paham dalam agama,” (HR Bukhari dan Muslim).
7. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar,
sebagaimana firman-Nya: (Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang
dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar
telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)). ( QS.
Al-Baqarah 269)
8. Ilmu adalah cahaya yang menyinari seorang hamba,
sehingga dia mengetahui bagaimana cara beribadah kepada kepada Allah,
maka seseorang akan semangat dan bergairah untuk beribadah karena mata
hati telah di tajamkan oleh ilmu.
9. Menggapai Surga dengan jalan Ilmu
“ Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga” (H.R Muslim)
“ Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga” (H.R Muslim)
Sebagai penutup dari topic keutamaan menuntut ilmu ( ilmu syar'i)
cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini, rendahnya
semangat dan motivasi untuk menuntut ilmu agama. Ilmu agama seakan
menjadi suatu hal yang remeh dan terpinggirkan bagi mayoritas kaum
muslimin. Berbeda halnya dengan semangat untuk mencari ilmu dunia.
Seseorang bisa jadi mengorbankan apa saja untuk meraihnya. Kita begitu
bersabar menempuh pendidikan mulai dari awal di sekolah dasar hingga
puncaknya di perguruan tinggi demi mencari pekerjaan dan penghidupan
yang layak. Mayoritas umur, waktu dan harta kita, dihabiskan untuk
menuntut ilmu dunia di bangku sekolah. Bagi yang menuntut ilmu sampai ke
luar negeri, mereka mengorbankan segala-galanya demi meraih ilmu dunia:
jauh dari keluarga, jauh dari kampung halaman, dan sebagainya. Lalu,
bagaimana dengan ilmu agama? Terlintas dalam benak kita untuk serius
mempelajarinya pun mungkin tidak. Apalagi sampai mengorbankan waktu,
harta dan tenaga untuk meraihnya. Tulisan ini kami maksudkan untuk
mengingatkan diri kami pribadi dan para pembaca bahwa menuntut ilmu
agama adalah kewajiban yang melekat atas setiap diri kita, apa pun latar
belakang profesi dan pekerjaan kita.
Demikian saat kita ingin memperoleh dunia, mendapatkan uang
yang dianggap oleh kebanyakan manusia sebagai sumber kebahagian, rela
untuk menghabiskan masanya, waktu dan tenaganya untuk mencari dunia,
bahkan meninggalkan tanah air, kampung halaman, keluarga tercinta untuk
mencari dunia.
Hal demikian tidaklah dikatakan salah, akan tetapi ketika
gairah itu semangat itu ada hal mencari ilmu, mencari kefahaman tentang
agama lalu dia rela meninggalkan kampung halaman, meninggalkan keluarga
tercinta demi sebuah ilmu agama, maka hal itu adalah teramat mulia.
Seperti dilakukan oleh sahabat-sahabat terdahulu mereka
mengorbankan harta dan meninggalkan tanah air demi mendapatkan sebuah
ilmu tentang pemahaman terhadap agama lalu ilmu itu, pehamana itu mereka
sebarkan mereka dakwahkan, pada akhirnya negeri mereka yang semula
gelap dengan pengetahuan, buta dengan pemahaman agama menjadi negeri
yang terang dengan ilmu.
Semoga Allah swt menghadirkan kita menjadi umat-umat yang
mencintai ilmu, dan menjadikan ilmu tersebut sebagai jalan menggapai
ridho dan rahmat Allah swt.
Kunci untuk bisa menerima ilmu yg masuk adalah:
1.Niat kita lurus
2.Merasa bahwa kita butuh
3.Merasa bahwa kita kurang
4.Belajar dan mengajar itu harus punya jiwa yg sama2 sabar
5.Tujuan kita bljr fokus
6.Memahami setiap apa yg org lain sampaikn dgn mmperhatikan secara baik2
7.Menghargai pengajar dgn cara:
~Respon dgn kalimah sopan
~Bertanya dgn menggunakan etika
~Berusaha menyukai dari yg mmberi pelajaran(guru,ustdz dll)
8.Jangan lupa setiap hndk menuntt ilmu awali dgn do'a spy Alloh mmberi kita kemudahan menuntut ilmu dan memperbaiki diri.
2.Merasa bahwa kita butuh
3.Merasa bahwa kita kurang
4.Belajar dan mengajar itu harus punya jiwa yg sama2 sabar
5.Tujuan kita bljr fokus
6.Memahami setiap apa yg org lain sampaikn dgn mmperhatikan secara baik2
7.Menghargai pengajar dgn cara:
~Respon dgn kalimah sopan
~Bertanya dgn menggunakan etika
~Berusaha menyukai dari yg mmberi pelajaran(guru,ustdz dll)
8.Jangan lupa setiap hndk menuntt ilmu awali dgn do'a spy Alloh mmberi kita kemudahan menuntut ilmu dan memperbaiki diri.
Jgn pernah sesekali kita tdk ikut sertakan Alloh dlm setiap apapun yg kita lakukan,krn Alloh sumber segalanya
Laa haulaa wala wuwwata illabillah
9.Jgn pernah menyepelekan sebuah pelajrn yg di berikan dgn menganggp semua itu kecil.
Ingat!!!sesuatu yg besar itu berawal dr yg kecil
10.Ahli Ilmu lbh Alloh cintai dari pada ahli ibadah
Alasannya sbb amalan,ibadah tanpa ilmu akn sia2 bisa jdi
tdk berpahala ,karena bnrnya ibadah dan amaliah itu ada tuntunnya dlm
syari'at
Perhatikan kalimah pendidik ,jika kurang faham lbh baik bertanya jgn menafsirkan sendiri
Untuk itu mari semangat menuntut ilmu agar ibadah kita jadi benar dan amal kita jd barokah
Tidur nya org berilmu itu lbh besar pahala ibadahnya dari pd sholat nya org tak berilmu
Ustadz : Ust Toharuddin
Direktur Yayasan Markaz Qur'an Mulia
Direktur Yayasan Markaz Qur'an Mulia
Sambil belajar ,,sambil mengamalkan
"EdP" 613
Tidak ada komentar:
Posting Komentar