Jumat, 29 November 2013

FUNNY3x .... BENAR2 LUCUU SAAT MEMBUAT PASSPORT

Membuat/memperpanjang passport lebih mudah lewat online, paling tidak mempersingkat waktu empat hari, biasanya harus datang ke kantor imigrasi minimal 3x, dg adanya online cukup dua kali saja...

Aq berencana berangkat pagi2 tapi berhubung banyak yg harus dipersiapkan, biasalah mempersiapkan keperluan suami sebelum ditinggal pergi, aq jadi kesiangan deh jalannya...sesampainya di kantor imigrasi jatinegara jakarta timur... woow...antriannya bak antrian sembako...gila bangeeet panjangnya...!! aq segera masuk dalam antrian, berdiri di sebelahku seorang gadis kami berkenalan, dia bernama riris seorang mahasiswi trisakti fak hukum semester lima, belum sempet kami ngobrol tiba2 datang seorang ibu2 yg bocornya minta ampun, bicara ga ada berhentinya, aq dan riris senyum2 aja mendengarnya...kami tdk menanggapinya, terlihat kompak padahal baru kenalan, setelah pintu pengambilan formulir dibuka dan ibu tadi berlalu akhirnya kami berdua tertawa bersama hahaa...ternyata riris juga sdh mendaftar online jadi kami bisa masuk bersama sama, loket untuk online/internet tersedia tersendiri dan tidak perlu ngantri seperti saat ngambil formulir tadi...

Setelah melewati loket lima dan enam tidak lebih dari setengah jam, riris masuk ke loket sepuluh lebih dulu yaitu loket untuk foto dan wawancara, aq masih menunggu untuk verifikasi dan pembayaran, setelah mendapat nomer antrean yg sangat besar 792 aq menyusul riris ke loket sepuluh dan lagi2 woow....sudah penuh ga ada tempat duduk lagi, untung ada yg baik hati memberiku tempat duduk saat kutanya nomer berapa yg terakhir dipanggil baru nomer 715, wadoow masih 80 orang lagi sampe giliranku .... :( , kucari riris ternyata dia ada di pojok belakang kami hanya saling melambaikan tangan ...

Suasana menunggu sangat hening, sepiii... masing2 asik dengan hapenya, sedikit sekali orang berbicara ... satu jam dua jam berlalu nomorku belum dipanggil juga, sepertiya kami semua sabaar menunggu...tiba2 masuklah seorang wanita dengan muka yang sangat jutex membawa selembar kertas dan tiba2 dia berdiri di depan kami semua sambil teriak...Sabaaaarr....!! Sabaaaarr....!! serentak kami semua kaget sambil clingak clinguk karena kami merasa sudah sangat sabar tidak ada yang ribut bhkan suasana dari tadi sangatlah hening tapi kok tiba2 wanita ini marah2 ke kami semua, ga lama dia teriak lagi lebih keras Sabaaaaaarrr....!! kali ini kami semua dibikin bingung hingga dia teriak lagi sabaaaarr kristantoo...sabaaar kristanto.....!! dan meledaklah tawa kami semuaaa.....hahahaa....benar2 bergemuruh oleh tawa sekitar 100 orang yg ada di ruangan yang sedari tadi hening...dan wanita jutex tadi segera masuk sambil menahan malu pastinya....tapi sepuluh menit kemudian dia keluar lagi dan bicara dengan nada sedikit rendah...bapak2 ibu2 sabar ya ada keterlambatan karena buku passport habis...dan dia buru2 berlalu karena kami tetap saja masih tertawa....

Hingga jam istirahat namaku belum dipanggil juga...kami berkumpul lagi satu jam kemudian dan akhirnya aq bisa duduk sebangku dengan riris lagi, anehnya nomor urut kami bisa jauh berbeda aku 792 dan dia 827 padahl dia tadi masuk ruangan lebih dulu dibanding aq...saat nomorku dipanggil kami berpisah, "tante duluan ya ris...",, "iya tante...makasih tante sudah nemenin...". jawabnya

Sepanjang pulang aq masih senyum2 sendiri mengingat kejadian tadi, benar2 sangat lucuuu....sebelum sampe rumah aq berhenti di toko obat tempat langgananku, ada bapak2 yang sedang beli madu,
"maaf pak menyela duluan minta propolisnya dua ya..."
"gpp bu silakan saja...."jawab bapak tadi
Segera kubayar dua propolisnya tadi dan saat mau pulang bapak itu bertanya
"maaf bu mau tanya...rasa madu itu apa ya bu..."
"tentu saja manis pak..."
"masak saya disuruh beli madu pahit..."kata bapak itu sambil menyodorkan kemasan yg bertuliskan madu pahit
"mungkin yang paling pahit jika dimadu pak..."jawabku sambil berlalu dan sontak bapak2 tadi dan penjualnya tertawa ngakak dan berkata," bener2 lucuu ibu ini....".

"EdP"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar